Baca Penting!
Setelah IQ, EQ, SQ, sekarang muncul AQ..
SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA
JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN
Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke
bagian bumi yang mana nanti, maka izinkanlah dia
belajar menyelesaikan masalahnya sendiri
Jangan memainkan semua peran,
ya jadi ibu,
ya jadi koki,
ya jadi tukang cuci.
ya jadi ayah,
ya jadi supir,
ya jadi tukang ledeng,
Anda bukan anggota tim SAR!
Anak anda tidak dalam keadaan bahaya.
Tidak ada sinyal S.O.S!
Jangan selalu memaksa untuk membantu dan
memperbaiki semuanya.
#Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa
nyambung menjadi satu, 'Sini... yah bantu!".
#Tutup botol minum sedikit susah dibuka,
Sini...Mama saja".
#Tali sepatu sulit dikat, "Sini...Ayah ikatkan".
#Kecipratan sedikit minyak
"Sudah sini, Mama aja yang masak'.
Kapan anaknya bisa?
Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana,
Apa yang terjadi ketika bencana benar2 datang?
Berikan anak2 kesempatan untuk menemukan solusi
mereka sendiri.
Kemampuan menangani stress,
Menyelesaikan masalah,
dan mencari solusi,
merupakan keterampilan/skill yang wajib dimiliki.
Dan skill ini harus dilatih untuk bisa terampil,
Skill ini tidak akan muncul begitu saja hanya dengan
simsalabim!
Kemampuan menyelesaikan masalah dan bertahan
dalam kesulitan tanpa menyerah bisa berdampak
sampai puluhan tahun ke depan.
Bukan saja bisa membuat seseorang lulus sekolah
tinggi.
tapi juga lulus melewati ujian badai pernikahan dan
kehidupannya kelak.
Tampaknya sepele sekarang..
Secara apalah salahnya kita bantu anak?
Tapi jika anda segera bergegas menyelamatkannya
dari segala kesulitan, dia akan menjadi ringkih dan
mudah layu.
Sakit sedikit, mengeluh.
Berantem sedikit, minta cerai.
Masalah sedikit, jadi gila.
Jika anda menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan
uang untuk IQ nya, maka habiskan pula hal yang sama
untuk AQ nya.
AQ?
Apa itu?
ADVERSITY QUOTIENT
Menurut Paul G. Stoltz,
AQ adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau
hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai
kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.
Bukankah kecerdasan ini lebih penting daripada IQ,
untuk menghadapi masalah sehari-hari?
Perasaan mampu melewati ujian itu luar biasa
nikmatnya.
Bisa menyelesaikan masalah, mulai dari hal yang
sederhana sampai yang sulit, membuat diri semakin
percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika
kita benar2 tidak sanggup lagi.
So, izinkanlah anak anda melewati kesulitan hidup..
Tidak masalah anak mengalami sedikit luka,
sedikit menangis,
sedikit kecewa,
sedikit telat,
dan sedikit kehujanan.
Tahan lidah, tangan dan hati dari memberikan
bantuan.
Ajari mereka menangani frustrasi.
Kalau anda selalu jadi ibu peri atau guardian angel,
Apa yang terjadi jika anda tidak bernafas lagi esok
hari?
Bisa2 anak anda ikut mati.
Sulit memang untuk tidak mengintervensi,
Ketika melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih.
Apalagi menjadi orangtua, insting pertama adalah
melindungi,
Jadi melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga
sebagai orangtua.
Tapi sadarilah,
hidup tidaklah mudah,
masalah akan selalu ada.
Dan mereka harus bisa bertahan.
Melewati hujan, badai, dan kesulitan,
yang kadang tidak bisa dihindari.
Selamat berjuang untuk mencetak pribadi yg kokoh
dan mandiri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar