Hari itu langkahku terhenti ketika tak
sengaja mendengar percakapan
seorang ibu yang sedang mengajari
anaknya di pinggir jalan.
"Mama minum yakult kamu sampai
habis semua, kamu sedih nggak?"
"'Sedih!" Jawab sang anak berlinang
aif mata.
"Kamu ambil tisu toilet di McD
sampai habis, kalau nanti manager
restorannya nyalahin kakak yang
bersihin toilet sampai gajinya
dipotong, kakak yang bersihin toilet
sedih gak?"
"'Sedih" Jawab sang anak sambil
menunduk tak berani melihat mata
ibunya.
"Mama harusnya minta ijin dulu
sebelum habisiin yakult punyamu,
mama minta maaf, ini mama beliin
lagi satu boltol yakult baru. Tapi
kakak pembersih toilet di McD
nasipnya gimana dong?
"Aku gak tau harus gimana ma... ujar
sang anak ambil memainkan baju.
"Coba kamu pikir dulu, mama
percaya kamu pasti tahu.
Setelah berpikir keras selama
beberapa saat, akhirnya anak itu
menjawab. Aku tahu Ma! Aku akan
belikan permen kesukaanku untuk
mereka, gimana?"
Ibu tersebut sesaat tampak ragu, hal
tersebut jelas bukan cara yang tepat
untuk minta maaf. Namun demikian,
anak dan menemaninya membeli
sekantong besar permen kemudian
mengantarkan anaknya sampai ke
depan pintu restoran.
"Mama tunggu kamu diluar yah, kalau
permennya gak diterima gak apa-apa,
nanti mama akan ganti rugi. Kamu
pasti bisa ujar sang ibu.
Penasaran, aku mengikuti anak
tersebut masuk ke dalam restoran.
Ketika itu adalah jam
semua pegawai di restoran sibuk
Siapkan makan siang
Ketika itu adalah jam makan siang,
semua pegawai di restoran sibuk
melayani para tamu yang datang. Tak
peduli seberapa keras ia berusaha,
suara sang anak tertelan dalam
keramaian tanpa ada satu orangpun
yang menyadari. Tangan kecilnya
terus berusaha mengangkat satu
kantung plastik besar, namun tak ada
seorangpun yang menyambut. Dalam
keadaan bingung, sang anak pun
menangis sekencang-kencangnya.
Ibu tersebut hanya melihat saja dari
luar tanpa berbuat apapun.
Mendengar suara tangis yang begitu
keras, manager restoran pun
langsung keluar menghampiri.
Kenapa km menangis tanya
manager itu dengan ramah.
"Oom, aku tadi ngambil tisu di toilet sampai habis, nih tisunya ada di tas aku semua..." ujar sang anak sesungukan sambil membuka tasnya.
Manager restoran tersebut terlihat kaget namun tak tahu harus berbuat apa.
"Sekarang aku udah tau kalo aku salah oom. Oom jangan marahin kakak yang ngebersihin toilet yah, mama bilang nanti kakak yang ngebersihin toilet sedih. Ini aku beliin satu kantong permen kesukaanku buat kakak pembersih toilet. Aku kasih ini boleh gak oom? Mama bilang ganti rugi juga gak apa-apa..." lanjut sang anak menjelaskan.
Sang manager akhirnya mengerti ketika melihat seorang wanita berdiri diluar memperhatikan mereka.
Manager ini pun berlutut dan berkata,"Baiklah, oom terima permintaan maaf kamu! Tapi gak boleh ngulangin lagi yah!"
Makasi oom! jawab sang anak: dengan mata berbinar-binar seakan bebannya telah lepas.
Anak itu kemudian belari menghampiri dan memeluk mamanya sambil berkata,"Ma, uang permennya nanti aku yang bayar pakai uang jajan aku yah!"
Ketika anak berbuat salah, orang tua biasanya mendidik dengan cara memarahi lalu masalah dianggap selesai. Namun sebenarnya hal tidaklah tepat! Ketika anak berbuat
salah, orang tua bertugas untuk membuat anak sadar akan kesalahannya serta melatihnya untuk
berani bertanggung jawab dan menyelesaikan sendiri. masalahnya
agar kelak ia tumbuh menjadi seseorang yang bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar